Alumni Kamp Pelatihan Militer Aceh di Balik Bom Bandung


Alumni Kamp Pelatihan Militer Aceh di Balik Bom Bandung
Alumni Kamp Pelatihan Militer Aceh di Balik Bom Bandung
Jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) yang berafiliasi ke Aman Abdurrahman, kembali membuktikan eksitensinya di Indonesia. Yayat Chadiyat, pelaku ledakan bom panci, di kantor Kelurahan Arjuna, Kecamatan Cicendo, Bandung, Jawa Barat, disebut bagian dari jaringan itu. Pria 30 tahun ini diketahui pernah mengikuti kamp pelatihan militer di Aceh dan terlibat aksi terorisme. (Baca juga: Ini Identitas Pelaku Bom Panci di Bandung yang Tewas Ditembak Polisi). Tinggal di wilayah Purwakarta. Pernah terlibat kasus terorisme terkait mengikuti pelatihan militer di Aceh. Selanjutnya dilakukan proses hukum dijatuhi hukuman tiga tahun sejak 2012 sampai 2015," kata Kabag Penum Divisi Humas Polri, Kombes Martinus Sitompul di Gedung Divisi Humas Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Senin (27/2/2017).



Dalam aksi tersebut, Polri menduga ada dua orang pelaku. Namun baru satu orang yang terungkap. Hal ini akan terus didalami terkait motif mereka meletakkan bom panci berdaya ledak rendah tersebut. "Kita tetapkan saat ini baru satu pelakunya. Dari saksi yang ada di masyarakat, itu ada dua. Yang pertama berboncengan, lalu yang itu (Yayat) turun, kemudian lari ke kantor kelurahan. Yang pasti kita sudah menentukan satu orang tersebut jadi pelaku. Namun dalam perjalanan ke rumah sakit meninggal dunia," ulasnya.




Dinas Kependudukan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat membenarkan pelaku penduduk asli Purwakarta. Hanya saja mantan napi kasus teroris yang pernah ditahan selama tiga tahun pada 2011 itu sudah pindah kependudukan bersama keluarganya ke Kabupaten Bandung sejak tahun 2015. "Ya, NIK-nya (Nomor Induk kependudukan) memang pelaku yang yang bernama Yayat Cahdiyat ini adalah warga asli Purwakarta. Dia pindah kependudukan bersama keluarganya pada tanggal 2 September 2015," ungkap Pengelola Informasi Kependudukan Disdukcapil Purwakarta Didi Supriadi.



Berdasarkan data yang ada di dinasnya, pelaku pernah tinggal di Kampung Sukamulya Rt01/06 Kelurahan Cisereuh, Kecamatan/Kabupaten Purwakarta. Bahkan sejak kecil tinggal di Purwakarta hingga akhirnya menikah. "NIK dalam KTP pelaku adalah NIK Purwakarta, meskipun pindah kependudukan NIK tersebut tidak akan diganti. Apalagi di KTP pelaku tertulis jelas jika lahir di Purwakarta, 24-06-1975," tambah Didi. Dia tidak mengetahui lebih jauh apakah terduga teroris yang dikabarkan sudah tewas ditembak Tim Densus 88 itu masih memiliki saudara atau tidak di Purwakarta. "Namun berdasarkan catan kami untuk orang tuanya sudah meninggal," jelas dia.

Posted by ; SEHATPOKER


6 Permain Dalam 1 ID [Poker + DOMINO99 + CAPSA SUSUN + ADU Q + BANDAR Q] + 

BANDAR POKER ]

DAFTAR DISINI : KLIK!!

 Beberapa Kelebihan SehatPoker :
Proses Transaksi Cepat dan Terpercaya
Deposit Dan Withdraw Min 20.000
Kami Siap Melayani 24 Jam Non Stop Setiap Hari
Dapat Dimainkan Di Android, Iphone, dan Ipad
Agen Poker Paling FAIR, NO ROBOT
( Member Vs Member)
Jackpot Hingga Ratusan Juta Rupiah.


Info Lebih Lanjut Hub :
YM : Sehatpoker88@yahoo.com
Skype : Sehat.poker88
No Tlpn : +855966787159
Website : Sehatpoker.com
Pin BB : 2B22B43B

Tidak ada komentar:

Posting Komentar