Sisi Lain Pengungkapan Kasus Korupsi Pengadaan Heli AW 101

SEHATPOKER.COM AGEN POKER TERPERCAYA DAN AGEN POKER TERBAIK DENGAN UANG ASLI DI INDONESIA


Sisi Lain Pengungkapan Kasus Korupsi Pengadaan Heli AW 101
Sisi Lain Pengungkapan Kasus Korupsi Pengadaan Heli AW 101

Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo memastikankan penyidik Pusat Polisi Militer (Puspom) TNI telah menetapkan tiga orang tersangka dalam kasus korupsi pengadaan Helikopter AgustaWestland (AW) 101 TNI AU. Dibalik keberhasilan pihak TNI dalam mengungkap kasus korupsi yang merugikan keuangan negara itu, ternyata terselip satu kisah unik yang tidak diketahui masyarakat. Dalam menyelidiki korupsi itu, ternyata Panglima TNI sempat tidak bisa tidur nyenyak lantaran selalu ditekan oleh Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) untuk mengungkap kasus tersebut.




Gatot pun menceritakan awal mula kisah dia tidak bisa tidur nyenyak ketika mendapatkan instruksi dari Jokowi untuk mengusut kasus ini. Saya dipanggil Presiden. Presiden menanyakan kenapa terjadi seperti ini? Saya jelaskan di sini bagaimana ceritanya tapi tidak secara panjang lebar," kata Gatot di Gedung KPK, Jakarta Selatan, Jumat (26/5/2017).Kemudian, dalam rapat terbatas (ratas) dengan Presiden Indonesia, melalui Sekretaris Kabinet (Seskab) Jokowi memberikan arahan bahwa karena perekonomian dalam keadaan yang tidak baik maka sebaiknya jangan membeli heli tersebut.




Kemudian dalam ratas 23 Februari 2016 Presiden memberikan arahan yang intinya seluruh lembaga negara untuk menggunakan produk dalam negeri. Namun, pada 29 Juli 2016 Mabes TNI AU dan PT Diratama Jaya Mandiri meneken kontrak terkait pengadaan Heli angkut AW 101.Kemudian, Gatot mengeluarkan surat Panglima TNI kepada TNI AU pada tanggal 14 September 2016 tentang pembatalan pembelian Heli AW 101. Gatot menegaskan ketika itu Presiden Jokowi terus memerintahkan untuk mengusut kasus ini. Sehingga, dia membentuk tim investigasi.




Saya membuat surat panglima TNI no Sprin 3000/xii/2016 tanggal 29 Desember 2016 tentang perintah membentuk tim investigasi pengadaan pembelian heli AW 101. Saya menyerahkan investigasi awal ke KSAU yang dilantik Januari 2017, dan dengan bekerja cepat maka pada 24 Februari 2017, KSAU mengirimkan hasil investigasi," papar Gatot. Ternyata, memang ditemukan adanya indikasi korupsi mengenai pengadaan heli tersebut. Oleh sebab itu, dia meminta cepat pihak Puspom TNI untuk segera mengusut indikasi korupsi itu. Selain memang Panglima 'dikejar' oleh Presiden.




Sama Presiden maka saya kejar KPK. Saya tidak bisa tidur saya karena diperintah Presiden begitu," jelas dia. Tak hanya itu, Gatot juga mengungkapkan bahwa dia cukup menekan Komandan Pusat Polisi Militer TNI Mayor Jenderal TNI Dodik Wijanarko untuk mengusut kasus ini. Jadi bersabar Danpom TNI juga sudah muncul uban karena saya ancam-ancam  terus karena kalau ditekan Presiden saya ancam-ancam terus Danpom," kelakar Gatot




Sekadar diketahui, helikopter ini 'mendarat' dan saat ini disimpan di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, pada akhir Januari 2017. Namun, belum diterima sebagai salah satu alutsista TNI AU.Dalam kasus dugaan korupsi pembelian helikopter AW 101 ini Puspom TNI telah menetapkan tiga tersangka. Ketiganya yakni, Marsekal Pertama TNI berinisial FA yang bertugas sebagai Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), kemudian Letnan Kolonel WW selaku pejabat pemegang kas dan Pembantu Letnan Dua SS.

by ; SEHATPOKER



7 Permain Dalam 1 ID [POKER+ DOMINO99 + CAPSA SUSUN + ADU Q + BANDAR Q] + 

DAFTAR DISINI : KLIK!!
 Beberapa Kelebihan SehatPoker :
Proses Transaksi Cepat dan Terpercaya
Deposit Dan Withdraw Min 20.000
Kami Siap Melayani 24 Jam Non Stop Setiap Hari
Dapat Dimainkan Di Android, Iphone, dan Ipad
Agen Poker Paling FAIR, NO ROBOT
( Member Vs Member)
Jackpot Hingga Ratusan Juta Rupiah.


Info Lebih Lanjut Hub :
YM : Sehatpoker88@yahoo.com
Skype : Sehat.poker88
No Tlpn : +855966787159
Website : Sehatpoker.com
Pin BB : 2B22B43B

Tidak ada komentar:

Posting Komentar