Aksi 112 Tak Beragenda Politik, Waspada Provokasi!


Aksi 112 Tak Beragenda Politik, Waspada Provokasi!
Aksi 112 Tak Beragenda Politik, Waspada Provokasi!
Islam akan kembali unjuk aksi. Aksi 112 (11 Februari 2017) selepas Subuh, akan dipusatkan di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat dengan rangkaian kegiatan keagamaan dengan kembali mengikutkan masyarakat dari luar Jakarta layaknya Aksi 411 (4 November 2016) dan Aksi 212 (2 Desember 2016). Aksi 112 ini sempat jadi perdebatan karena digelar berdekatan dengan hari H Pilkada DKI Jakarta 15 Februari 2017. Awalnya, aksi yang diprakarsai organisasi masyarakat Forum Umat Islam (Ormas FUI) ini akan long march dari Bundaran HI ke Lapangan Monas.


Namun dari berbagai pertimbangan, akhirnya Aksi 112 digeser ke Masjid Istiqlal. Imbauan untuk mmebatalkan Aksi 112 ini sedianya berdatangan dari banyak kalangan. Mulai dari aparat kepolisian, Panglima TNI, hingga MPR RI. Diimbau bahwa kalaupun tetap mau menggelar aksi, sebaiknya selepas perhelatan Pilkada DKI. Sementara Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Jenderal (Purn) Wiranto, menegaskan kalau tetap diadakan, massa harus tetap tertib dan tak menimbulkan kegaduhan. “Mudah-mudahan tetap bisa kita jalani aman dan tertib‎. Sudah dibincangkan betul-betul tidak melanggar hukum yang kita tentukan,” cetus Wiranto, Kamis 9 Februari.


Dari Polri sendiri, pihaknya mengaku akan siap membubarkan aksi itu jika tetap ada agenda long march. Pasalnya hingga kini, mereka belum terima surat pemberitahuan, baik dari FUI maupun Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF MUI) sebagai penyokong gelaran Aksi 112. Kami sudah mengecek bahwa untuk acara besok tidak ada surat pemberitahuan, karena sesuai aturan acara itu berlangsung minimal dua hari sebelum dilaksanakan, maka sekali lagi karena tidak ada pemberitahuan kami akan melakukan tindakan pembubaran paksa," ungkap Kapolri Jenderal Tito Karnavian, Jumat (10/2/2017).


Kalau itu dilaksanakan, Polri didukung TNI akan melaksanakan tindakan tegas sesuai Pasal 15 yaitu membubarkan, kalau melakukan perlawanan dapat digunakan tindakan lain. Untuk itu, saya minta tegas enggak ada kegiatan long march jalan kaki," imbuhnya di Mapolda Metro Jaya. Kapolri juga menambahkan seruan bahwa sedianya Masjid Istiqlal sebagai rumah ibadah, tidak dijadikan tempat kegiatan politik. Karena memang sejak awal gagasan Aksi 112 ini adalah gelaran kegiatan keagamaan.


Masalah keagamaan jangan dikaitkan-kaitkan dengan masalah politik. Kita mengimbau, meminta panitia termasuk dari pengurus dan Imam Besar Istiqlal warning kepada panitia gunakan Istiqlal bukan untuk kegiatan politik, meski dibungkus agenda keagamaan,” sambung Tito. Aksi yang diklaim GNPF MUI akan dihadiri sekira 300 ribu orang ini, ditegaskan hanya akan berisi doa bersama dan tausiah. Tidak ada agenda kampanye, apalagi agenda long march.


Kita pertegas di aksi nanti tidak akan ada long march. Jika ada maka itu di luar kelompok GNPF. Tausiah nanti untuk menyejukkan dan mempersatukan Indonesia yang selama ini panas akibat tensi politik. Kita akan tutup dengan kegiatan khataman Alquran,” tegas Ketua GNPF MUI Bachtiar Nasir. Nah, untuk massa yang akan datang ke Jakarta dan ikut Aksi 112 di Masjid Istiqlal, Kabag Protokol Masjid Istiqlal Abu Hurairah Abdul Salam mewanti-wanti massa akan tiga hal khusus. Yakni tentang pentingnya menjaga kebersihan, tidak boros air dan kalau istirahat agar tidak mengganggu umat lain yang beribadah.

Posted by ; SEHATPOKER


6 Permain Dalam 1 ID [Poker + DOMINO99 + CAPSA SUSUN + ADU Q + BANDAR Q] + 

BANDAR POKER ]

DAFTAR DISINI : KLIK!!

 Beberapa Kelebihan SehatPoker :
Proses Transaksi Cepat dan Terpercaya
Deposit Dan Withdraw Min 20.000
Kami Siap Melayani 24 Jam Non Stop Setiap Hari
Dapat Dimainkan Di Android, Iphone, dan Ipad
Agen Poker Paling FAIR, NO ROBOT
( Member Vs Member)
Jackpot Hingga Ratusan Juta Rupiah.


Info Lebih Lanjut Hub :
YM : Sehatpoker88@yahoo.com
Skype : Sehat.poker88
No Tlpn : +855966787159
Website : Sehatpoker.com
Pin BB : 2B22B43B

Tidak ada komentar:

Posting Komentar