SEHATPOKER.COM AGEN POKER TERPERCAYA DAN AGEN POKER TERBAIK DENGAN UANG ASLI DI INDONESIA
 |
| RDP dengan Komisi III, KPK Paparkan Kasus Korupsi Besar yang Sedang Ditangani |
Komisi III DPR RI menggelar rapat dengar pendapat (RDP) bersama Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Pada kesempatan itu para pimpinan lembaga antirasuah memaparkan sejumlah pertanyaan anggota Komisi III, diantaranya laporan pengungkapan kasus tindak pidana korupsi yang berdampak luas. Pada kesempatan ini, Wakil Ketua KPK Saut Situmorang memaparkan tiga kasus besar yang sedang ditangani oleh para anggota Komisi III DPR RI. Ketiga kasus besar itu adalah, kasus suap pengadaan mesin pesawat Airbus Garuda Indonesia dari perusahaan asal Inggris Rolls-Royce, proyek pengadaan e-KTP dan kasus dugaan korupsi di lingkungan Badan Keamanan Laut (Bakamla) dalam pengadaan alat satelit monitoring.
Saut menerangkan, dalam perkembangannya kasus suap pengadaan mesin pesawat Airbus Garuda Indonesia dari perusahaan asal Inggris Rolls-Royce, yang melibatkan Emirsyah Satar itu terus dilakukan pendalaman. Kasus ini masih dilakukan pemeriksaan saksi dan penyitaan barang bukti lalu kordinasi dengan sejumlah lembaga antikorupsi negara lain. Mengingat kasus ini lintas negara," ujar Saut saat RDP dengan Komisi III DPR RI, Jakarta, Senin (17/4/2017).Kemudian, kasus kedua, dijelaskan Saut adalah kasus pengadaan e-KTP. Saut mengaku terus mendalami kerugian negara yang diakibatkan korupsi tersebut.
Kedua, kasus e-KTP, atas nama tsk Andi Agustinus alias Andi Narogong bersama Irman dan Sugiharto. Sejauh ini dilakukan pemeriksaan kerugian uang negara sebesar Rp2,3 triliun. Saat ini masih pemeriksaan aliran dana hasil. Kejahatan yang dilakukan serta pengembalian uang negara," papar Saut.Untuk korupsi Bakamla, Saut menyatakan masih terus mendalami dan tengah berkonsentrasi untuk menemikan aktor intelektual di perkara tersebut.
 |
| Jika Pertumbuhan Sel Lambat, Kornea Mata Novel Baswedan Dicangkok |
Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Laode Muhammad Syarif mengungkapkan, tidak menutup kemungkinan kedua mata penyidik senior KPK Novel Baswedan akan dilakukan pencangkokan kornea jika pertumbuhan sel jaringan berjalan lambat. Hal tersebut disampaikan Syarif saat menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi III DPR RI. Pernyataan tersebut menyusul banyaknya anggota dewan yang ingin mengetahui perkembangan terkini dari Kasatgas kasus korupsi e-KTP itu.
Mudah-mudahan tumbuhnya sel itu bisa lancar. Namun, kata dokter pertumbuhan sel sangat lambat. Jadi, jika lambat akan ada pencangkokan," ungkap Syarif di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (17/4/2017). Dalam kesempatan yang sama, Syarif menyebutkan pihaknya belum mengetahui siapa pelaku penyiraman dan aktor intelektual di balik teror tersebut. Ia hanya menegaskan, saat ini lembaga antirasuah sedang menangani banyak kasus korupsi.
Khusus untuk siapa pelaku kami di KPK belum tahu. Karena kasus di KPK banyak sekali. Untuk sementara kami upayakan peningkatan pengawalan untuk para penyidik, penyelidik dan penuntut serta pegawai lainnya," papar Syarif. Syarif menyatakan, untuk mengungkap teror tersebut akan terus melakukan kordinasi dengan aparat kepolisian guna mengusut tuntas teror yang bukan pertama kali menimpa Novel Baswedan ini. Kedua untuk ketahui siapa di balik ini KPK kerja sama kepolisian sejak hari pertama sudah ketemu di RS dan mudah -mudahan dukungan bapak (DPR) dan pemerintah, agar orang di belakang ini bisa didapatkan dan apa motifnya," tutup Syarif.
Mudah-mudahan tumbuhnya sel itu bisa lancar. Namun, kata dokter pertumbuhan sel sangat lambat. Jadi, jika lambat akan ada pencangkokan," ungkap Syarif di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (17/4/2017). Dalam kesempatan yang sama, Syarif menyebutkan pihaknya belum mengetahui siapa pelaku penyiraman dan aktor intelektual di balik teror tersebut. Ia hanya menegaskan, saat ini lembaga antirasuah sedang menangani banyak kasus korupsi.
Khusus untuk siapa pelaku kami di KPK belum tahu. Karena kasus di KPK banyak sekali. Untuk sementara kami upayakan peningkatan pengawalan untuk para penyidik, penyelidik dan penuntut serta pegawai lainnya," papar Syarif. Syarif menyatakan, untuk mengungkap teror tersebut akan terus melakukan kordinasi dengan aparat kepolisian guna mengusut tuntas teror yang bukan pertama kali menimpa Novel Baswedan ini. Kedua untuk ketahui siapa di balik ini KPK kerja sama kepolisian sejak hari pertama sudah ketemu di RS dan mudah -mudahan dukungan bapak (DPR) dan pemerintah, agar orang di belakang ini bisa didapatkan dan apa motifnya," tutup Syarif.
Posted by ; SEHATPOKER
Info Lebih Lanjut Hub :
Proses Transaksi Cepat dan Terpercaya
Deposit Dan Withdraw Min 20.000
Kami Siap Melayani 24 Jam Non Stop Setiap Hari
Dapat Dimainkan Di Android, Iphone, dan Ipad
Agen Poker Paling FAIR, NO ROBOT
( Member Vs Member)
Agen Poker Paling FAIR, NO ROBOT
( Member Vs Member)
Jackpot Hingga Ratusan Juta Rupiah.
Info Lebih Lanjut Hub :
YM : Sehatpoker88@yahoo.com
Skype : Sehat.poker88
No Tlpn : +855966787159
Website : Sehatpoker.com
Pin BB : 2B22B43B
Tidak ada komentar:
Posting Komentar